Kerajaan Tambora yang berdiri di lereng gunung hancur seketika, Sob. Abu panas, lahar, dan awan piroklastik memusnahkan seluruh pemukiman. Sebanyak 10.000 penduduk Kerajaan Tambora tewas, baik secara langsung maupun perlahan akibat kelaparan dan penyakit.
Ladang, hutan, sungai, semua musnah. Tak hanya manusia yang hilangβbudaya, bahasa, bahkan jejak tertulis kerajaan pun turut lenyap! Namun, ada satu peradaban kecil yang eksistensinya kini hanya bisa dikenang lewat catatan arkeologis dan laporan para penjelajah Eropa, Sob!
Kerajaan Tambora yang berdiri di lereng gunung hancur seketika, Sob. Abu panas, lahar, dan awan piroklastik memusnahkan seluruh pemukiman. Sebanyak 10.000 penduduk Kerajaan Tambora tewas, baik secara langsung maupun perlahan akibat kelaparan dan penyakit.
Ladang, hutan, sungai, semua musnah. Tak hanya manusia yang hilangβbudaya, bahasa, bahkan jejak tertulis kerajaan pun turut lenyap! Namun, ada satu peradaban kecil yang eksistensinya kini hanya bisa dikenang lewat catatan arkeologis dan laporan para penjelajah Eropa, Sob!
BY πππππ‘ππ¦ π¦πππ§π£π’π¦π§
Among the actives, Ascendas REIT sank 0.64 percent, while CapitaLand Integrated Commercial Trust plummeted 1.42 percent, City Developments plunged 1.12 percent, Dairy Farm International tumbled 0.86 percent, DBS Group skidded 0.68 percent, Genting Singapore retreated 0.67 percent, Hongkong Land climbed 1.30 percent, Mapletree Commercial Trust lost 0.47 percent, Mapletree Logistics Trust tanked 0.95 percent, Oversea-Chinese Banking Corporation dropped 0.61 percent, SATS rose 0.24 percent, SembCorp Industries shed 0.54 percent, Singapore Airlines surrendered 0.79 percent, Singapore Exchange slid 0.30 percent, Singapore Press Holdings declined 1.03 percent, Singapore Technologies Engineering dipped 0.26 percent, SingTel advanced 0.81 percent, United Overseas Bank fell 0.39 percent, Wilmar International eased 0.24 percent, Yangzijiang Shipbuilding jumped 1.42 percent and Keppel Corp, Thai Beverage, CapitaLand and Comfort DelGro were unchanged.
The messaging service and social-media platform owes creditors roughly $700 million by the end of April, according to people briefed on the companyβs plans and loan documents viewed by The Wall Street Journal. At the same time, Telegram Group Inc. must cover rising equipment and bandwidth expenses because of its rapid growth, despite going years without attempting to generate revenue.